Kamis, 28 April 2011

Soliditas adalah bagian dari Islam


Bismillah semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Ust. Muhallimin Madrasah Ilmiyah wa Tarbiyah 23/04/11 
1. Amal dibalut dengan Niat suci, Hadist Arba' in no 1, 
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah ε bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan(1) tergantung niatnya(2). Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya (3) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
niat terbagi menjadi tiga untuk menuju ikhlas, niat ikhlas qobla 'amaliyah, ikhlas saat beramal, ikhlas ba'da amal yang ketiga inilah yang sulit dijaga karena begitu banyak permasalahan muncul karena kekotoran hati yang menjadi penentunya adalah niat yang menjaga kmurnian ikhlas dalam amal

2. Tarbiyah Mustamirrah, menjaga asholah sebuah proses belajar dan membentuk pribadi muslim yang berkualitas, mantap untuk berkarya, terjun ke masyarakat dan tidak ada kata berhenti untuk pembelajaran. pendidikan yang terus berlanjut untuk para pengusung dakwah menjadi sunnatullah dalam menghadapi tantangan problematika ummat hari ini, dan sebagai bentuk penghilang ataskeraguan-raguan untuk bergerak dan atas ketidakjelasan maka dari itu tetaplah istiqomah

3. Ma' rifatul hadaf min Jama' ah, disinilah perlu dan dipahami secara mendasar tujuan dari berjama' ah sehingga untuk mencapai sebuah hasil yang menjadi cita-cita peradaban ini dan kuncinya untuk dapat memenuhi dan mengaktualisasikannya adalah mantapkan diri untuk sebenar-benarnya dengan menjaga Ibadah-ibadah kepada Allah SWT.

4. Husnudzhan bil Akharin, 
" Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."QS AL Hujuraat:12
dipahami sebagai sebuah pengertian untuk memperkuat barisan ini dengan menjaga sikap, prasangka, dan tingkah laku kita terhadap saudara kita, karena pemahaman ini barisan yang tersusun ini akan mudah runtuh dengan kekotoran-kekotoran penyakit hati yang mudah saja bagi syaitan masuk disaat hati ini goyah.
 "Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.  Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." QS Al-Mu' minun: 97-98:
dan sekaligus menjadi penguat agar kesolidan diri, saudara dan agama ini bisa menuju sebuahJama'atul Muslimuun sehingga kebaikan itu akan terpancar dan nyatalah kuasa Allah SWT untuk islam akan tegak kembali di muka bumi

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah imandan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.  QS Al Hujuraat: 11

5. Mempelajari Sejarah dan Orang-orang sukses

Mengingatkan bahwa Ir Soekarno dalam menjalani kehidupan selanjutnya jangan sekali-kali melupakan sejarah! JAS MERAH dan inilah yang memperkuat jiwa muda seseorang yang selalu belajar dari kesalahan untuk memikirkan kebaikan yang bisa dihasilkan di hari esok. Sejarah orang terdahulu, sejarah penaklukan kota Makkah untuk penahbisan bahwa perjuangan itu Allah SWT berikan dengan kesabaran dan keikhlasan untuk mencapainya, sejarah pun yang melahirkan tokoh yang pemikirannya melewati zaman, Drs Mohammad Hatta yang telah terpikirkan kejahatan-kejahatan neo-kapitalisme yang telah terprediksi, dan begitu banyak cerita tentang kebaikan, fitnah dan tantangan baik dahulu sejak sekarang yang menghujam para pembela kebenaran. Dengan sebuah kisah bagaimana fitnah yang keji dilancarkan kepada Ummul Mu'minin Aisyah r.a yang kemudian turunlah surah A Hujuraat: 6 dan Rasulullah SAW yang saat itu diam saat ditanya kebenaran dari peristiwa tersebut.
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar(11).
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.(19)
" An-Nuur:11 dan19"

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" Q S Al Hujuraat: 6
ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk siap menghadapi keadaan terburuk sekalipun Allah SWT mengetahui yang haq. meski akhirnya harus terasing, mati di tiang gantungan dan hilang tanpa jejak. yakinilah di hadapanNya tiada yang indah selain janji untuk menjumpai orang-orang terkasih.

6. Bai'at
" Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah[1396]. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar QS Al Fath:10

" Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS Al Mumtahanah: 12
dan inilah yang mengikat hati-hati kita untuk berjanji setia kepada Allah SWT pemilik jasad, Ruh dan seluruh apa yang diperkenankan sehingga bukanlah menjadikan keraguan dalam diri saat puncak sebuah kekuatan untuk memberikan apa yang dimiliki, diyakini, dikuatkan secara fikriyah dan jasadiyah untuk kebaikan dan meninggalkan perbuatan-perbuatan sia-sia

Semoga Allah SWT menetapkan hati ini untuk teguh dan istiwomah didalam jalanNya, Ash-Shiraath Al Mustaqiim banyak dalam aktivitasnya kadang sulit untuk bergerak tapi mudah menuliskannya, berat mengucapkan tapi tergerak untuk meyakini kebaikannya semoga tulisan ini pengisi hati kita yang terpecah-belah.

Teruntuk Para Pengusung Kebaikan di Jalan Allah, Penggelora Semangat Berukhuwah, Para Pembuka Jalan Dakwah Islam untuk Menegakkan Rahmatan lil ' Alamiin, Para peletak dasar-dasar Pendidikan Kehidupan, Para Al Akh yang selalu saja dirindukan untuk kebersamaannya. Semoga dipersatukan dalam Jannahnya..

"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana"

Tidak ada komentar: